Ummat Islam Dipecah Belah

Rupanya banyak pihak yang tak suka terhadap kemajuan Islam di dunia ini, maka dengan segala cara mereka melakukan pemecah belah persatuan dan kesatuan ummat Islam dimanapun Islam itu berada.
Dan Islam sebuah agama yang sejak awalnya sudah dimusuhi oleh ummat lain yang membencinya, entah alasan agama, ekonomii, politik, social maupun budaya. Sehingga ummat Islam seringkali dibentur-benturkan satu sama lain, sehingga ummat Islam tidak kelihatan utuh, selalu ribut, bahkan saling menghancurkan dan saling mengkafirkan satu sama lain.
Banyak cara yang dilakukan pihak-pihak yang tak bertanggung jawab untuk menghancurkan Islam! Entah mengapa Islam begitu dibenci, dimusuhi bahkan ingin dihapuskan di muka Bumi, mungkin karena ulah orang-orang tertentu yang menyebabkannya.
Terlepas dari itu semua ada beberapa hal yang menjadi perhatian agar Islam tak mudah dihancurkan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab, ada baiknya kita mengetahui apa yang dijadikan metode atau cara mereka menghancurkan Islam.
Pertama, Islam diadu domba dengan pemerintah.
Ini cara yang paling jitu untuk menjauhkan Islam dengan pemerintah, sejak awal-awal kemerdekaan Islam selalu dipojokan dan dipertentangkan dengan pemerintah!
Bahkan di jamannya Orde Baru Islam diawasi sedemikian rupa, sampai-sampai isi khutbah Jum’at dipantau oleh pihak keamanan, seperti para khotib itu orang-orang yang membahayakan pemerintahan dan pemerintah akan tumbang dengan ceramah para dai atau khutbahnya para khotib!
Lebih “menyakitkan” lagi ketika orang orang sadar akan keimanan di tulis besar-besaran bahwa lembaga ini telah terjadi “hijau royo-royo”, seakan orang Islam tak boleh menjalankan keimanannya dan orang yang menampakkan keimanannya di kantor dibilang ini bukan masjid!
Orang yang membela agamanya dibilang ektreem, orang yang menjalankan agamanya disebut fanatik, orang yang memakai jilbab karena taat pada agamanya disebut salah tempat, karena itu katanya kebudayaan Arab, kebudayaan padang pasir dan tak tepat dipakai di Indonesia, anehkan?
Orang yang taat menjalankan agamanya dituduh dengan berbagai macam, sedangkan orang yang jelas-jelas melanggar agamanya dibela mati-matian! Itulah salah satu cara mereka yang membenci Islam dengan membolak balikan fakta, yang benar disalahkan, yang salah dibenarkan!
Kedua, Umat Islam diadu domba dengan sesama ummat Islam lainnya.
Cara yang kedua ini diwariskan penjajah Belanda, Belanda dapat menjajah Indonesia sekian lama karena pola ini, devide et impera, politik adu domba, politik ular kepala dua atau politik belah bambu!
Itu cara yang paling jitu yang di pakai Belanda untuk menghancurkan Indonesia dan menghancurkan kerajaan Islam di Indonesia pada saat itu. Nah politik adu domba ini terus mengalir sampai saat ini, yang paling “klasik” adu domba yang dilakukan tangan-tangan kotor adalah mengadu dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, antara Ormas NU dan Ormas Muhammadiyah!
Ada saja cara yang dilakukan, misalnya dengan memunculkan perbedaan tentang tahlil, qunut, maulid dan sebagainya.
Syukur alhamdulillah kedua ormas NU dan Muhammadiyah ini “tak mempan” diadu domba! Terakhir NU dan Muhammadiyah mau diadu domba perkara diturunkannya Gus Dur dari singgasana kepresidenan oleh MPR, yang kebetulan keduanya adalah “pentolan” ormas NU dan Muhammadiyah.
NU diwakilkan Gus Dur sebagai presiden dan Muhammadiyah diwakilkan Amin Rais yang waktu itu ketua MPR. Padahal diturunnya Gus Dur bukan masalah Ormas Islam, bukan masalah agama, tapi masalah kenegaraan! Untungnya dua warga ormas ini mampu menahan diri masing-masing, mereka sadar kalau mereka ribut, yang “tepuk tangan” pihak lain!
Ketiga, Ormas Islam diadu domba dengan pemerintah.
Ini juga cara menghancurkan Islam, terlepas apa yang dilakukan Front Pembela Islam, ada saja cara mereka mengadu domba ummat Islam, Pemerintah mayoritasnya adalah orang Islam.
Front Pembela Islam sebuah ormas yang bertujuan membela Islam yang isinya orang-orang Islam, nah kalau FPI dibenturkan oleh pemerintah, itu sama juga membenturkan sesama ummat Islam sendiri, jika itu berhasil, maka Ummat Islam bisa saling bunuh seperti yang terjadi sekarang ini di Irak, Afganistan, Mesir dan sebagainya.
Tak berhasil mengadu domba FPI dengan Pemerintah, dimunculkan organisasi Ahmadiyah, padahal organisasi Ahmadiyah juga sudah ada sejak lama, terlepas dari ajaran-ajarannya, Orang-orang di Ahamdiyah juga sama, sama manusia dan masih membawa nama Islam, lalu mengapa tiba-tiba muncul kasus?
Ya apa lagi kalau bukan cara mengadu domba sesama ummat Islam, akhirnya sesama ummat Islam saling menghantam, saling bunuh-bunuhan, saling bakar-bakaran dan lain sebagainya, tempat ibadah bukannya dibangun eh malah dibakar, dihancurkan.
Bukankah untuk menyadarkan orang dengan lembut, kalau memang dianggap bersalah ya lakukan dengan jalan damai, bukan dengan kekerasan? Jadi jelas ada pihak yang tak bertanggungjawab yang “bermain”!
Tidak mempan dengan dimunculkannya kasus Ahmadiyah, sekarang dimunculkan kasus Syiah! Nah ini jelas pola yang sama yang terjadi di Irak, Islam Syiah dan Islam Sunni saling bunuh, padahal mereka satu negara, satu agama Islam! Nah di Indonesia dicoba dengan cara ini, Islam Syiah diadu domba dengan Islam Sunni yang memang penganutnya lebih banyak di Indonesia!
Kalau ini berhasil disulut, maka kejadian di Irak akan terjadi juga di Indonesia, Islam Syiah dan Islam Sunni yang selama ini rukun, tak ada masalah, sekarang akan saling curiga dan saling membantai, lalu akan terjadi kerusuhan yang semakin membesar, maka sekolah-sekolah atau tempa ibadah yang dibangun Syiah bisa-bisa dihancurkan, dan sebaliknya sekolah-sekolah atau tempat ibadah yang telah dibangun masrakat Islam Sunni akan mendapat balasan dari pihak Syiah!
Keempat, aparat pemerintah yang Islam diadu somba dengan ummat Islam.
Nah ini yang paling bahaya, bila aparat negara bisa diperalat untuk menghancurkan Islam, maka masjid-masjid bisa dipindahkan sesuka aparat karena membela golongan tertentu yang punya dana.
Maka yang akan terjadi seperti di jaman Orba, orang pakai Jilbab disekolah dilarang, wanita muslimah yang kerja diperkantoran pemerintah berjilbab tak boleh oleh aparat, orang menjalankana agamanya untuk sholat Jum’at dibuat untuk rapat, rapat selalu dilakukan ketika akan sholat Jum’at dan karyawan yang mau sholat Jum’at dilarang atau diberikan tugas pada hari Jum’at!
Karena mereka tahu sholat Jum’at adalah kewajiban ummat Islam, nah mereka berusahan menjauhkan ummat Islam untuk tidak sholat Jum’at!
Caranya macem-macem, yang paling sering adalah melakukan kebiasaan rapat di hari Jum’at! Bila ini terus menerus dilakukan maka sedikit demi sedikit ummat Islam jauh dari sholat Jum’at dan tak mendapat pencerahan di hari Jum’at!
Kelima, dibuat acara-acara yang menarik di TV saat sholat Magrib!
Nah ini juga ‘racun” yang paling bahaya terutama untuk anak-anak, yang biasanya ummat Islam di saat menjelang dan sesudah magrib membaca Al Qur’an dan mempelajari isi Qur’an, sekarang berubah, mereka bukan duduk di Musholah atau di Masjid, tapi nongrong di depan layar TV!
Yang harusnya dibaca Qur’an sekarang lebih sering Koran, nah kalau yang punya komputer lebih sering baca berita atau yang lainnya di internet, ketimbang membaca Qur’an!
Melalui TV adalah cara paling ampuh menghancurkan sendi-sendi Islam, ini “peperangan” budaya, antara Barat dan Islam! Kalau tak pandai-pandai menyaring tontonan atau berita di TV, maka ummat Islam akan dibenturkan dengan ummat Islam lainnya melalui berita atau tayangan TV, yang jelas-jelas musrik di TV diberi alasan kebudayaan!
Ya Islam memang agama yang entah mengapa selalu menjadi “musuh” bersama pihak lain, Islam diserang dari berbagai sudut, politik, ekonomi, sosial dan budaya, sasaran jangka panjangnya adalah menjauhkan Islam dari ajaran Islam, paling tidak ummat Islam jauh dari Al Qur’an dan sasaran jangka pendek sesama Ummat Islam diadu domba dan Islam berpecah belah, dengan demikian Islam akan hancur di Indonesia.
Mengapa ummat Islam di Indonesia menjadi sasaran adu domba? Logika sederhanyanya adalah karena Ummat Islam di Indonesia adalah ummat mayoritas, kalau ummat Islam berjaya, maka Indonesia juga berjaya dan sebaliknya kalau ummat Islam pecah, Indonesia juga bisa hancur!
Dan kalau Ummat Islam di Indonesia berhasil diadu domba, maka kejadian di Irak dan Afganistan akan terjadi, sumber daya alam Indonesia akan disedot oleh “tangan-tangan kotor” itu atau oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab!
Lalu bagaimana solusinya? Secara ringkas sebagai berikut:
1. Bersatu padu membentuk kesatuan dan persatuan dalam ummat Islam.
2. Mempelajari Islam lebih mendalam agar tak mudah diadu domba.
3. Mari membangun masjid dan ummat, bukan menghancurkannya.
4. Mari bersalaman, saling memaafkan bukan saling bermusuhan dan saling menghancurkan.
5. Mari terus mencari kebenaran dengan penuh kebijaksanaan, berdakwah dengan kelembutan dan mengajak dengan keramahan bukan dengan kemarahan.
6. Mari menjadi ummat Islam yang saleh, bukan ummat Islam yang salah.
Mari mencari sisi kebenaran ummat Islam, bukan mencari-cari kesalahan ummat Islam. Wallahu'alam

0 komentar:

Posting Komentar