Ciri Ciri Ahli Bid'ah


Rasulullah ShalAllah Alaihi Wasalam bersabda, “Ummatku akan terpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semuanya masuk neraka kecuali satu golongan.” Ditanyakan kepada beliau: “Siapakah mereka (yang satu golongan itu), wahai Rasul Allah?” Beliau menjawab: “Orang-orang yang mengikutiku dan para sahabatku.” (HR Abu Dawud, At-Tirmizi, Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Darami dan Al-Hakim)

Wahai ummat Islam, marilah kita bersatu dalam jama’ah Rasulullah dan para sahabatnya! Dan tinggalkanlah aliran-aliran yang memisahkan diri dari jama’ah ini! Tinggalkanlah jama’ah-jama’ah ahli bid’ah! Tinggalkanlah jama’ah-jama’ah yang berbeda dengan para ulama-ulama terdahulu yang shalih!

Siapakah jama’ah-jama’ah ahli bid’ah itu? Mereka yang menolak manhaj salafush sholih, itulah para ahlul bid’ah. Bagaimanakah ciri-ciri mereka menurut ulama-ulama kita? Diantaranya, mereka itu:

1. Menolak adanya bid’ah hasanah. Padahal para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengakui adanya bid’ah hasanah.

2. Mengharamkan perayaan Maulidur Rasul. Padahal para Muhaddits pun merayakannya. Bahkan Sahabat pun bermaulid. Bahkan Rasul sendiri melakukannya.

3. Mengharamkan tawassul dengan Nabi.

4. Mengharamkan mengirim hadiah pahala untuk mayit.
Dalam Majmu’ fatawa juz 24 hal.306 ibnu Taymiyyah menyatakan, “Para imam telah sepakat bahwa mayit bisa mendapat manfaat dari hadiah orang lain. Ini termasuk hal yang pasti diketahui dalam agama islam dan telah ditunjukkan dengan dalil kitab, sunnah dan ijma’ (konsensus ulama’). Barang siapa menentang hal tersebut maka ia termasuk ahli bid’ah”.

5. Mengharamkan tabarruk.

6. Mengharamkan mencium tangan ulama shalih.

7. Mengharamkan dzikir berjama’ah.
Padahal, kita semua maklum bahwa membaca takbir di Masjid secara berjama’ah dan mengangkat suara pada malam hari raya adalah sunnah.

8. Mengharamkan ziarah ke makam Rasulullah Shalallah Alaihi Wasalam.
Dalam qasidah Nuniyyah (bait ke 4058 ) Ibnul Qayyim menyatakan bahwa ziarah ke makanm Nabi Shalallah Alaihi Wasalam adalah salah satu ibadah yang paling utama, tulisnya “Diantara amalan yang paling utama adalah ziarah ini. Kelak menghasilkan pahala melimpah di timbangan amal pada hari kiamat”. Sebelumnya ia mengajarkan tata cara ziarah (bait ke 4046-4057). Diantaranya, peziarah hendaklah memulai dengan sholat dua rakaat di masjid Nabawi. Lalu memasuki makam dengan sikap penuh hormat dan ta’zhiim, tertunduk diliputi kewibawaan sang Nabi. Bahkan ia menggambarkan pengagungan tersebut dengan kalimat “Kita menuju makam Nabi Shalallah Alaihi Wasalam yang mulia sekalipun harus berjalan dengan kelopak mata” (bait 4048).

9. Menolak untuk bermadzhab.

Jika Anda menemukan hal-hal itu dalam kelompok Anda, maka berhati-hatilah! Karena mungkin saja kelompok Anda itu adalah kelompok ahlul bid’ah.

Sebenarnya, ummat Islam pun telah berpecah-belah sejak dahulu, dan tepatlah apa yang diberitakan oleh Rasulullah Shalallah Alaihi Wasalam yang bersifat ash-shadiqul-amin. Rasulullah, ketika ditanya oleh sahabat, “Siapakah golongan yang selamat dari neraka?” Beliau menjawab, “Mereka adalah golongan yang menuruti langkahku dan langkah para shahabatku.” Selanjutnya beliau berpesan pula, “Apabila terjadi suatu perselisihan, maka hendaklah kamu senantiasa berpihak kepada golongan yang terbanyak dari kaum Muslimin.”...

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ اَلظَّنَّ أَكْذَبُ اَلْحَدِيثِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk sebab prasangka buruk adalah ucapan yang paling bohong." (Muttafaq Alaihi)

Faham-Faham Yang Muncul Setelah Nabi SAW Wafat


Pada hari wafat beliau SAW,sekumpulan kaum Anshor [shohabat Nabi yg berasal dr madinah] berkumpul di Saqifah Bani Saiidah utk mencari kholifah.
Kaum anshor ini dipimpin oleh Sa'ad Bin Ubaadah[ketua kaum anshor dr suku Khazraj].Mendengar hal ini,kaum muhajirin [shohabat dr Mekah] datang bersama-sama ketempat perkumpulan kaum Anshor tsb dng dipimpin Oleh Sayyduna Abu Bakar Asshiddiq RA.

Setelah masing2 mengemukakan calonnya,bersepakatlah mereka semua mengangkat shohabat yg paling utama,Sayyiduna Abu Bakar Asshiddiq sbg kholifah yg pertama.Perdebatan ketika itu hanya terjadi antara kaum Anshor yg mengemukakan Sa'ad Bin Ubaadah sbg calonnya dng kaum muhajirin yg mengemujkakan Sayyiduna Umar bin Khottob/Sayyiduna Abu Bakar sbg calon2 kholifah Nabi,Dlm rapat itu tdk ada seorang pun yg mengemukakan Sayyduna Ali Bin Abi Tholib sbg pengganti nabi utk menjadi kholifah pertama.Faham Syi'ah blm ada ketika itu,yg ada hanya kaum Anshor&Muhajirin,tetapi ternyata bahwa perselisihan faham antara kaum Anshor&Muhajirin tdk menimbulkan perpecahan dlm Usuulud Diin,karena perselisihan pendapat telah selesai dikala Sayyiduna Abu Bakar sdh terangkat dan terpilih secara aklamasi[suara sepakat].
Pada tahun 30 H timbul faham Syi'ah yg diapi2kan oleh Abdulloh Bin Sabaa' yg beroposisi terhadap kholifah Sayyiduna Ustman.Abdulloh bin Sabaa' adlh pendeta yahudi dr Yaman yg masuk islam.Ketika ia datang ke madinah tdk begitu mendapat penghargaan dr sang kholifah&dr umat islam yg lain.Oleh krn itu ia jengkel.Sesudah terjadi peperangan Shiffin[perang saudara antara kholifah Ali Bin Abi Tholib dng tentara Muawiyah Bin Abi Shofyan[gubernur Syiria].
Pada thn 37 H,timbul pula kelompok Khawarij[orang2 yg keluar dr Muawiyah&dr Sayyduna Ali RA].Pada permulaan abad ke 2 H timbul pula kaum Mu'tazilah yaitu kaum yg dipimpin Waashil Bin Ato'&Umar Bin Ubaid.Kaum Mu'tazilah ini mengeluarkan fatwa yg ganjil2,yg berlainan dng keyakinan Nabi SAW&shohabat2 beliau,diantaranya:keyakinan adanya tempat diantara 2 tempat,ada tempat lain diantara syurga&neraka.Diantaranya mereka mengatakan sifat2 ALLOH tdk ada,diantaranya keyakinan Al Qur'an adlh mahkluk,diantaranya keyakinan syurga neraka akan lenyap dan masih banyak lagi keyakinan2 mereka yg bertentangan.
Kemudian muncul faham Qodariyah yg mengatakan perbuatan manusia diciptakan oleh manusia sendiri tdk ada sangkut pautnya dng ALLOH.
Kemudian muncul faham Jabariyah yg mengatakan bahwa sekalian yg terjadi dr ALLOH,manusia tdk punya daya apa2,tdk ada usaha tdk ada ikhtiyar.
Kemudian muncul faham Mujassimah,yaitu faham yg menyerupakan ALLOH dng mahkluk,punya tangan,kaki,duduk diatas kursi,turun dr tangga serupa manusia,ALLOH adlh cahaya seperti lampu dll kepercayaan yg bertentangan.
Kemudian lahir pula faham2 yg keliru tentang tawassul&wasiilah,tentang ziarah&berdzikir bersama,faham ini dr Ibnu Taimiyyah yg semuanya mengacaukan dunia islam&kaum muslimin.

Beberapa Manfaat Udara Subuh... Subhanallah...


1. Kadar Gas Ozon (O₃) Dalam Udara Shubuh Mencapai Titik yg Paling Tinggi, Kadar Ini Akan Berkurang & Secara Berangsur Akan Hilang Begitu Matahari Terbit. Gas Ini Bermanfaat Bagi Organ² Syaraf, Karna Dapat Mengaktifkan Kerja Otak & Otot Tubuh. Karna Itu Seseorang Akan Mencapai Puncak Pikiran & Otot²nya Waktu Pagi.
Saat Menghirup Udara Pagi, Seseorang Akan Merasakan Kenikmatan & Kegembiraan yg Tidak Dirasakan Waktu Siang.

2. Warna Merah pd Sinar Fajar, Dapat Mempengaruhi Urat² Syaraf, Yakni Membangkitkan Kesadaran & Gerak Syaraf. Sinar Fajar Banyak Mengandung Sinar UV yg Sangat Dibutuhkan Tubuh.

3. Bangun Pagi Adalah Memutus Waktu Tidur yg Lama. Penelitian Membuktikan, Orang yg Tidur Dalam Waktu yg Lama, dg Posisi yg Sama, Rentan Kena Serangan Jantung. Tidur Terlalu Lama Dapat Terjadi Pengendapan Lemak pd Dinding Arteri Koroner.

Imam As-Suyuti Berkata, "Barangsiapa Membiasakan Tidur Pagi Hari, Akan Menjemput 2 Bahaya. Bahaya 1, Menjemput Kefakiran. Bahaya Kedua Menjemput Berbagai Penyakit"

Bahwasanya رسول الله صلى الله عليه وسلم Bersabda,"Ummatku Ini Diberkati Ketika Bangun Pagi²". (HR. Thabrani). Dalam Riwayat Lain Disebutkan, Bahwasanyaرسول الله صلى الله عليه وسلم Bersabda, "Dua Rokaat صلَاة Shubuh, Adalah Lebih Baik Daripada Dunia Seisinya". (HR. Muslim)

sifat dari rendah hati

Sifat Rendah HatiAnggota dari kelompok orang-orang yang ingkar biasanya bersifat kasar, tidak peduli, dan buruk akhlaknya. Semua ini disebabkan keegoisan orang-orang yang ingkar. Mereka menyangka dapat hidup sendiri sehingga tidak memerlukan yang lainnya. Akan tetapi, kelompok orang beriman sangat berbeda dengan orang-orang tersebut karena salah satu karakter orang beriman ialah menahan nafsu serakah.

Mereka yang dapat menahan nafsu akan menjadi orang yang penuh perhatian terhadap sesama. Al-Qur`an memberitakan jenis pengorbanan antara orang-orang Mekah yang hijrah bersama Rasulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-. (Muhajirin) dan orang-orang Madinah yang menolong mereka (Anshar),
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS Al-Hasyr : 9)

Seperti yang disebutkan dalam ayat tersebut, orang-orang beriman harus mendahulukan kepentingan saudaranya di atas kepentingan pribadi. Itulah sebenar-benarnya iman: kepatuhan dan persaudaraan.

Mendahulukan kepentingan saudaranya tidak terbatas dalam berhubungan dengan hal-hal fisik saja. Ukhuwah juga tidak terpisah dari pemikiran. Seseorang yang beriman harus menyadari kebutuhan dan masalah saudaranya lebih dari dirinya sendiri.

Sikap kasar dan berakhlak buruk menunjukkan kelemahan iman seseorang. Seseorang yang tidak menyadari betapa tindakannya akan memengaruhi orang lain dan berbuat menurut apa yang “dikehendaki” saja, bukanlah contoh orang beriman yang digambarkan Allah. Al-Qur`an menitikberatkan hal ini dengan beberapa contoh tindakan yang berakhlak mulia maupun yang buruk. Dan yang terpenting adalah dengan memuliakan dan menghormati Rasululah -sholallahu 'alaihi wasallam-.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Hujuraat : 1)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلَّا أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَى طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ وَلَكِنْ إِذَا دُعِيتُمْ فَادْخُلُوا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوا وَلَا مُسْتَأْنِسِينَ لِحَدِيثٍ إِنَّ ذَلِكُمْ كَانَ يُؤْذِي النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيِي مِنْكُمْ وَاللَّهُ لَا يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ وَمَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُؤْذُوا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا أَنْ تَنْكِحُوا أَزْوَاجَهُ مِنْ بَعْدِهِ أَبَدًا إِنَّ ذَلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمًا

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya, yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini istri-istrinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya, perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.” (QS Al-Ahzab : 53)

Orang yang dibesarkan dengan ajaran Al-Qur`an akan menjadi mulia, sopan, santun, dan berakhlak mulia. Inilah sifat alami orang beriman yang mendahului kepentingan saudaranya di atas kepentingan pribadi dan yang memberi makan orang-orang fakir, anak yatim, dan para tahanan karena cinta kepada Allah. Berakhlak mulia menjadi sifat penghuni surga. Tidak mengganggu saudaranya ketika mempunyai urusan penting, berdiam diri ketika temannya sedang shalat, membuat saudaranya merasa aman, menawarkan bantuan dan melayani mereka tanpa bertanya merupakan contoh perbuatan baik. Akan tetapi, semua itu merupakan contoh yang menuntut perubahan situasi dan kondisi.

semoga kita selalu mendapatkan perlindungan Allah dalam segala perbuatan yang dapat mencerminkan rendah hati yang dianjurkan Rasulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-, amin

tujuan akhir dalam hidup yang abadi

Tujuan Akhir Dalam Hidup Yang Abadi
Pada awalnya semua manusia terlahir dalam keadaan suci, dan setiap manusia memiliki tujuan yang suci pula, namun keindahan dunia telah menodai kesucian itu. bahkan terkadang kitapun tidak sadar kalau kesucian tidak telah ternoda, oleh sebab itu, sebagai manusia mari kita sadari diri ini, apa yang harus kita lakukan agar hidup benar-benar berarti.

Sebab mau tidak mau kita harus kembali kepada-Nya, dan betapa dzolimnya kalau kita menghadap kepada-Nya dalam keadaan kotor yang penuh dengan noda, oleh sebab itu mari kita bersihkan diri kita sebelum waktu kita menghadap kepada-Nya.

karunia bertopeng petaka

Karunia Bertopeng PetakaHadits-hadits Qudsi :

"Apabila Aku menguji hamba-Ku yang beriman, kemudian ia tidak mengeluh pada penghujungnya, Aku lepaskan ia dari ikatan-Ku dan Aku gantikan baginya daging dan darah yang lebih baik dari semula, dan ia boleh memperbaharui amal, sebab yang telah lalu diampuni semua." (diriwayatkan dari Abu Hurairah)

"Sesungguhnya Allah tidak menyiksa kekasih-Nya, tetapi Dia terkadang mengujinya."

"Aku telah menurunkan bala' (ujian) kepada seorang hamba. Maka ketika ia berdoa dan tetap Aku tunda permintaannya, akhirnya ia mengeluh. Maka Aku berkata kepadanya: "Hamba-Ku, bagaimana Aku akan melepaskan darimu rahmat yang justru bala' itu mengandung rahmat-Ku. Karena dengan segala kelakuan baikmu (amal saleh), engkau takkan dapat sampai ke tingkat yang akan Aku berikan kepadamu. Maka dengan bala' itulah engkau dapat mencapai tingkat dan kedudukan di sisi-Ku."

(sumber: Kitab Al-Hikam, Syaikh Ibnu Athailaha as-Sakandary)

Adapun ayat yang terkait dengan masalah ini adalah :
مَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَمَا أَنَا بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ

Artinya : "Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku." (QS Qaaf: 29)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan [mengerjakan] shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS Al-Baqarah: 153)

Semoga Allah -ta'ala- memilih kita sebagai hamba-hamba yang ikhlas dalam setiap keadaan yang telah ditetapkan-Nya. Amin Ya Rabb al-Alamin. Karena sesungguhnya Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang; Yang Mengasihi dan Menyayangi setiap hamba dengan cara-Nya yang unik, misterius, dan tersendiri.
Allahu a'lam.

Sumber : http://muxlimo.blogspot.com/2010/12/karunia-bertopeng-petaka.html

meriah sholawat 7000 malaikat

Meraih Sholawat 7000 MalaikatAbu Hurairah radhiallahu anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

“Hak muslim atas muslim lainnya ada lima: Menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan orang yang bersin”. (HR. Al-Bukhari no. 1240 dan Muslim no. 2162)

Dari Tsauban -budak- Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang menjenguk orang yang sakit, maka orang itu senantiasa berada dalam khurfah surga.” Beliau ditanya, “Apa itu khurfah surga wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Kebun yang penuh dengan buah-buahan yang dapat dipetiknya.” (HR. Muslim no. 2568)

Ali -radhiallahu 'anhu- berkata: Aku telah mendengar Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

“Tidaklah seorang muslim menjenguk muslim yang lainnya pada pagi hari, kecuali 70000 malaikat akan bershalawat untuknya hingga sore hari. Jika dia menjenguknya di sore hari, maka 70000 malaikat akan bershalawat untuknya hingga pagi. Dan dia akan mendapatkan kebun yang penuh berisi buah-buahan di surga kelak.” (HR. At-Tirmizi no. 969 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 5767)

Makna shalawat dari malaikat adalah malaikat akan mendoakan agar Allah mengampuni dan merahmatinya.

Penjelasan ringkas:

Di antara akhlak mulia yang dituntunkan oleh Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- kepada umatnya adalah menjenguk saudaranya yang sakit, karena hal itu bisa meringankan penyakit yang diderita oleh saudaranya tersebut dan juga bisa menghibur hatinya. Bahkan menjenguk muslim yang sakit hukumnya adalah wajib karena Nabi -shallallahu alaihi wasallam- menjadikannya sebagai hak seorang muslim atas saudaranya muslim yang lain. Dan ini berlaku umum baik yang sakit adalah anak-anak maupun dewasa, lelaki maupun wanita, karib kerabat maupun bukan, hanya saja jika yang sakit itu adalah karib kerabat maka kewajibannya lebih ditekankan.

Adab-adab bagi para penjenguk:

1. Mengingatkan orang yang sakit untuk selalu bersabar atas takdir Allah atas dirinya.
2. Mewasiatkan kepada orang yang sakit untuk banyak-banyak bertaubat dan beristighfar kepada Allah.
3. Dibolehkan menjenguk orang kafir jika ada peluang dia mau masuk Islam. Ini berdasarkan hadits Anas bin Malik riwayat Al-Bukhari no. 5657 dimana Nabi -shallallahu alaihi wasallam- menjenguk seorang pemuda Yahudi -yang menjadi pelayan beliau- ketika dia sakit.
4. Menjenguk orang yang sakit boleh kapan saja selama tidak mengganggu orang yang sakit tersebut.
5. Tidak terlalu lama menjenguk karena bisa mengganggu istirahat orang yang sakit, kecuali jika orang yang sakit meminta dia untuk tinggal lebih lama.
6. Dianjurkan untuk duduk di samping kepala orang yang sakit.

Abdullah bin Abbas -radhiallahu anhuma- berkata, “Jika Nabi -shallallahu alaihi wasallam- saat menjenguk orang yang sakit, beliau duduk di samping kepalanya”. (HR. Al-Bukhari no. 536 dalam Al-Adab Al-Mufrad dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Adab no. 416)

7. Menanyakan keadaan orang yang sakit, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- ketika menjenguk Abu Bakar Ash-Shiddiq yang tengah sakit. (HR. Al-Bukhari no. 5654 dan Muslim no. 1376)
8. Mendoakan kebaikan dan kesembuhan untuk orang yang sakit, karena para malaikat akan mengaminkannya.

Dari Ummu Salamah -radhiallahu 'anha- dia berkata: Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda:

“Apabila kalian menjenguk orang yang sedang sakit atau yang telah meninggal maka ucapkanlah ucapan-ucapan yang baik, karena sesungguhnya para malaikat akan mengaminkan apa yang kalian katakan.” (HR. Muslim no. 1527)

9. Di antara doa-doa yang disunnahkan untuk diucapkan adalah:
لاَ بَأْسَ طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

“Tidak mengapa, insya Allah penyakit ini penyuci (dari dosa-dosa).” (HR. Al-Bukhari no. 3616)

“Ya Allah, sembuhkanlah si fulan.” (HR. Al-Bukhari no. 5659 dan Muslim no. 1628)
Atau dia boleh meruqyah orang yang sakit tersebut dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur`an kepadanya.

10. Tidak membawakan bunga kepada orang yang sakit karena itu merupakan kebiasaan orang-orang non muslim. Sebaiknya dia membawakan makanan atau hal lain yang dia senangi.
11. Jika sakitnya terlihat sangat parah dan dikhawatirkan akan meninggal, maka disyariatkan bagi penjenguk untuk mentalqin kalimat ‘laa ilaha illallah’ kepada yang sakit.

[Diringkas dari risalah Adab 'Iyadah Al-Maridh karya Majid bin Su'ud Al-'Ausyan]

Link : http://amzansederhana.blogspot.com/2011/04/meraih-sholawat-7000-malaikat.html